Minggu, 12 Juni 2011

Bergembiralah Orang Yang Sejati Kecintaannya Kepada Rasulallah Shallallahu Alaihi Wasallam!

Ada sebuah bait syair oleh Al Imam Al Allamah Al Hafidz Syamsuddin Nashiruddin Ad Dimasyqi yang artinya:
v Jika orang kafir ini yakni abu lahab, yang sudah jelas bagiannya
v Dengan surat “Tabbat Yada”-nya di neraka jahim ia kekal
v Bahwasannya setiap hari senin ia selalu mendapat keringanan atau tidak disiksa karena ia bergembira atas kelahiran rasulallah shallallahu alaihi wasallam
v Maka apa prasangka (kita) terhadap hamba yang sepanjang umurnya bergembira dengan kelahiran rasulallah shallallahu alaihi wasallam dan mati dalam keadaan bertahuid!
Syair ini disarikan dari sebuah hadis yang diriwayatkan oleh imam bukhari dalam sahihnya,
Sebuah rasa gembira yang belum sampai pada tahap cinta dari abu lahab sang paman nabi saja menjadi tebusan siksaan Allah SWT kepadanya, maka alangkah bahagianya lagi jika seseorang dalam hidupnya dipenuhi dengan sinar kepada rasulallah shallallahu alaihi wasallam. Karena rasa cinta itu akan menjadi wujud syukur kita kepada Allah atas pengorbanan cinta rasulallah shallallahu alaihi wasallam kepada kita sebagai ummatnya. Karena begitu banyak dan besar pengorbanan, perjuangan dan permohonan beliau untuk kita ummatnya, begitu besar jasa beliau untuk kita pasa waktu masa hidupnya dan ketika di pindah ke rafiqil a’la pun beliau selalu Dan selalu berjuang untuk kita.
Diriwayatkan dalam sebuah hadis, bahwa rasulallah shallallahu alaihi wasallam bersabda yang artinya:
“Hidupku adalah sebuah kaebaikan bagi kalian. Dan wafatku sebuah kebaikan bagi kalian karena seluruh amal kalian di sodorkan padaku, jika aku melihat amal kalian baik maka aku memuji kepada Allah Dan jika aku melihat amal kalian jelek maka aku memohon kepada Allah agar mengampuni kalian”.
Bahkan nabi kita yang tercinta ini tidak rela dan tidak sudi seraya memohon kepada Allah SWT agar jangan ada segelintirpun umatnya yang tidak selamat atau masuk neraka dan begitu juga ketika beliau akan menghembuskan nafas terakhirnya pun yang terucap hanyalah “ummati ummati ummati”. Sungguh anugerah yang besar yang berikan Allah kepada kita, karena kita telah menjadi ummat Rasulallah,
Sekarang pertanyaannya sudah sampai di mana balasan kita? Pekerjaan apa yang sudah kita lakukan untuknya? Apa dan apa?
Dan Allah memerintahkan jika kita mendapat anugerah dan rahmat yaitu dengan bergembira seperti yang beliau firmankan:
قل بفضل الله وبرحمته فبذالك فليفرحوا
Dan rahmat terbesar bagi seluruh alam adalah rasulallah shallallahu alaihi wasallam.
Maka cukuplah Allah memintaa kita untuk bersyukur dengan apa Dengan bergembira. Maka bentuk gembira itu adalah dengan kita sering memebaca shalawat dan menghidupkan kembali sunnah-sunnahnya yang telah ditinggalkan oleh orang sehingga rasa kecintaan itu tumbuh
karena kecintaan dan mahabbah kepada nabi akan menjadi jaminan kesalamatn kita dan perlu difahami apakah cinta kita sudah dibilang ikhlas dan jujur? Dan mahabbabtur rasul itu sendiri adalah sebagai wasilah dan memohon kepada Allah agar kita mati khusnul khotimah.
Diriwayatkan : pernah ada seorang badui datang kepada rasulalallah shalallahu alaihi wasallam menanyakan kapan datangnya hari kiamat? rasulalallah shalallahu alaihi wasallam menjawab : apa kamu sudah punya bekal? Si badui menjawab : bekalku tidak ada wahai rasulullah kecuali cintaku kepadamu kemudian rasulallah menjawab :
المــرء مع من أحب
Manusia akan dikumpulkan kelak bersama orang yang ia cintai….
Jika memang begitu yakni idola dan cinta kita adalah rasulallah dan mati mengucapkan la ilaha illaloh muhammadur rasulallah, sedangkan rasulallah kekal di sorga sudah barang tentu ia juga kekal di sorga juga.
Saudara sahabatku yang di muliayakan Alloh,
Akhirnya  saya selaku pribadi dan para hadirin sekalian mari bersama-sama memohon kepada Allah agar menjadi orang yang selalu mencintai rasulallah dan kelak dikumpulkan bersama beliau di sorga
 Amin Ya Rabbal Alamin …….
"Tulisan ini boleh disebar luaskan dengan tetap mencantumkan alamat blog"